Saudara-Saudaraku Nusantara
Negeri kita terlalu sibuk memikirkan hal besar dengan menyingkirkan sesuatu yang terbilang marjinal. Saudara-saudaraku mari kita temukan serpihan-serpihan cahaya. Untuk pemimpin yang tak memimpin, Tengoklah kebelakang. Nusantara bukan lagi garuda, Untuk mengisi perut mungil dengan sesuap nasi pun kita masih bergulat dengan waktu. Saudara-saudaraku bawalah Negeri ini dengan cinta terhadap sesama. Tak usah merasa sepi, sepi merupakan tempat sejati untuk sesekali merenung bermesraan dengan Tuhan. Indonesia pusaka, gundul-gundul pacul, lir-ilir, merupakan serpihan cahaya untuk kita semua.