Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018
Jangan suka sangkut pautkan mantan dengan masa lalu nya ketika bersama kita. Pada akhirnya yang benar-benar paham maksud hati kita adalah diri kita sendiri. Ketika kita memutuskan untuk saling berhenti memperjuangkan. Kita hanya perlu jeda bahkan titik untuk sebuah cerita. Dia bukan lagi seseorang yang layak diperjuangkan. Ketika memutuskan pergi, Ada dua hal yang Akan terjadi. Yaitu menetap bersama dipintu yang sama atau tetap untuk pergi Dan mencari pintu yang baru. Yang pahit dalam perpisahan adalah bukan awal pertemuan tetapi akhir Dari saling tak mengenal lagi. Baik, aku tak Akan mengulang cerita yang sama kepada orang yang sama. Barangkali menjadi asing itu perlu maka lakukanlah. 

Hidup and dan life

Semua orang mengira aku suka menulis. Jika boleh aku menyalahkan mereka, akan ku bisikan sesegera mungkin bahwa itu tidak benar. Aku menulis karena aku hidup. Ya jika aku tak menulis? Ya kau benar aku tak sedang hidup.  Jika semua orang mengira aku membelokan setir ke dunia perkuliah dengan memegang jurusan bahasa Indonesia, karena aku membenci menghitung dan teramat ingin menjadi penulis. Sekali lagi akan ku bisikan itu tidak benar. Aku bukan membenci menghitung, hanya saja aku tidak percaya diri dalam menghitung. Lalu dugaan yang kedua?  Eum sepertinya karena aku hidup jadi aku bebas memilih jurusan. Sesuka ku. Kamu jangan protes ya. Keputusanku sudah bulat dengan merelasi menulis dan jurusan yang ku anut. Lagi ku katakan ini karena aku hidup. Jadi, ya semauku. Bebas. 

Jalan pulang yang baru

Semuanya akan segera membaik.  Sesegera mungkin. Barangkali ini akan mengutuhkan hatimu dan hatiku lagi. Mengasingkan diri terasa melegakan.  Tak ada lagi sesak yang menghimpit bagian ulu hati. Aku yakin kau dan aku hanya perlu tempat.  Jalan pulang yang baru.  Bukan yang biasa kita lewati bersama lagi.  Dipersimpangan kita harus benar-benar saling melepaskan. Kau harus tau. Bukan kau tapi kita.  Dimana jalan menuju pulang ini terasa ringan bagiku.  Tak ada lagi riuhan rindu yang berujung malapetaka pertengkaran.