Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

I Found Love in the Look Of Your Eyes

Saya meradang akan indahnya sorot matamu yang indah nan lembut, hanya secarik saja jika perlu digambarkan dengan puisi buatan wanita melankolis nganga seperti saya. Saya menemukan hal-hal baru yang tidak pernah saya tuang sebelumnya didalam teh tubruk hangat ketika sang embun terkekeh. Ingin ku jamahi seluruh kepunyaannya yang Tuhan beri penuh kemewahan pada dirinya. Mendung merenggut segala pekik khayal, yang saya dirikan sekokoh mungkin. Bagaimana bisa saya menggantikan sorotnya, jika sejak awal pertemuan kita saya sudah menyimpan segala praduga cinta. Dinding-dinding pertahanan yang saya dirikan dengan segenap cinta terhempas, ambruk seketika oleh bermil-mil jarak. Sosoknya dengan sigap membangun kembali istana cinta bersama permaisyuri yang lebih nampak anggun, bukan saya. Apa saya harus menangis mengalirkan segala butir pedih yang sesak didalam dada? apa saya harus terjun digersangnya padang pasir Mesir? atau saya harus meminum sebotol penuh baygon untuk menghempas cinta yang saya

Percumbuan hidup dengan pahit dan manis

Entah mengapa semua hal yang berkaitan dengan huruf "K" aku suka. Seperti Kopi,Ketenangan,Kesenangan,Kenyamanan dan Kamu. Aku menyukai ke lima hal tersebut terutama didalamnya ada KAMU suatu hal yang paling dominan di fikiranku. Mengapa aku suka Kopi? Padahal kopi pahit bahkan membuat pecandunya insom, tetapi bagiku Kopi itu manis tidak terasa pahit. apalagi saat aku menikmati seduhannya tepat disampingmu, rasanya kepahitan itu mendadak sirna. semenjak kamu hadir aku tidak lagi mengenal apa itu pahit, yang aku tau semua  hal didunia ini terasa manis. sebenarnya bukan kamu yang membuat semua terasa manis, tapi apa yang kamu ajarkan yang membuatku faham bahwa tidak ada sedikitpun kepahitan. hanya saja orang-orang terlalu mendramalisir dalam menyemprotkan tinta-tinta hitam didalam gersangnya hidup. jadi, mereka dengan entengnya membuat wacana kepahitan hidup. mereka kurang mengoyahkan silabus padahal didalam hidup, Tuhan banyak sekali mengajarkan keromantisan.

character education

Kayanya bosen ya kalau ngeposin puisi-puisi terus, bahas kekinian tapi engga faham arti kekiniaan itu sendiri apa. Bulan mei bahas soal apa ya enaknya? Gimana kalau tentang pendidikan di indonesia. Ah kalau bahas masalah ini kayanya greget banget berapi-api udah kaya naruto lagi perang sama musuhnya. Pendidikan ya? Kalau kata tedjo semuanya paradoks. Apa yang kalian suka sama tidak suka satu hal yang saling berkaitan tetapi sibuk diperdebatkan. jadi, kalau untuk memperdebatkan pendidikan di negeri ini saya paradoks kan saja. sing wenak we lah, saya bingung dengan tenaga kependidikan yang memerankannya dengan keenjoyan bahkan sangat enjoy. Mereka lupa ada anak didik yang harus kita bimbing, mereka hanya ingin anak didiknya pintar saja dengan apa yang mereka jelaskan mengenai teorinya.Padahal tujuan pendidikan bagi saya bukan untuk membuat pintar anak bangsa, tetapi untuk melahirkan anak bangsa yang berkarakter. Nah, dari karakter ini mereka berkembang. Kalau pintar saja tetapi tidak be

Paradoks kurva cinta

Aku tak berkutik Aku berdiri tanpa kaki Aku bersandar tanpa bahu Aku tertawa tanpa tawa Aku diam tak berkata Bagaimana bisa aku melumpuhkan daya ingatku  semua tentangmu masih saja terbayang bagai pisau belati menusuk kepenatan hati Kau cukup diam tak perlu menggunung dengan segala problema hati Nikmati saja jika kaca pecah tanpa dipecahkan  Masih ingat dengan sajak kepahitan  begitu banyak pilu yang ku torehkan kali ini aku tak ingin menumpahkan rindu bosan aku dengannya... saat aku menulis sajak ini aku membayangkan rupa rahwana Hari ini aku jadi shinta yang harganya membumbung tinggi tanpa mau dibeli biarkan rahwana mengejarku  Aku akan tetap diam seberapa jauh ia menginginkanku Ambisi sekedar pelepas nafsu atau putihnya hati Rahwana mengapa aku seegois ini dalam memaknai mu? Prasangkamu memang benar aku bernafas dengan kemunafikan cinta Lepaskan genggamanmu, aku takkan mengangkat jengkal-jengkal langkahku  Cukup tatap mataku bahwa ada lantunan melodi cinta
Rindu di Pelupuk Mata Bicara mengenai rasa, harapan dan asa memang tidak akan pernah menemui endingnya. Begitu juga rindu, Setiap jengkal-jengkal jari lentik ini menoreh tinta untuk sebuah rasa mengapa menumpahkan tentang begitu banyak rindu? Apa ada selain rindu? sepertinya tidak ada, kosong. Kau tahu hal yang menyakitkan bagi pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh? Ini PR untuk kalian para pembaca setia blog ku. Rindu ini bagiku lekat, ketika aku menjatuhkan sebutir cairan bening disudut mataku, ku temukan jawabannya bahwa rindu selalu dekat dengan pelupuk mata. Jika setiap dera langkahku kini terhenti karena tak menemukan senyuman mu, maafkan aku. tapi do'a untuk secangkir rindu ini takkan pernah terhenti. Hampir seperempat dasawarsa ini aku tak menemukan mu, dunia memang kejam. tapi, lebih kejam rinduku. Aku ingin mengutip sedikit mengenai buku yang pernah aku baca, karya sudjiwo tedjo. seingatku begini "Kau Tahu yang membekas dari lilin bukan lele

Cerpen

                                                                   Senja bersama rindu Pagi itu bersama sang surya,dibawah tepi rindu,aku terbangun. Nampak matahari terbit dari sebelah timur mengalihkan kesunyian dipelupuk mataku pagi itu. Aku melamun sejenak terbayang tentang indahnya mimpiku semalaman suntuk. Aku ini pelupa tapi aku merasa hebat saat aku masih mampu mengingat mimpiku semalam. Rindu, Ya ku namai mimpiku Rindu. Percikan hati sederhana yang tak mampu di ungkapkan oleh sebuah kata. Aku tersenyum memeluk gulingku. Alarm berbunyi berdengung keras menyambar telingaku pagi itu, sontak membuyarkan lamunanku. Oh tidak aku kesiangan. Dasar pecundang siapa yang membuat aku menjadi bangun sesiang ini, Oh rindu menepilah kau. Aku beranjak bangun dari tempat tidurku, lari terbata menemui gayungku disebuah kamar kecil yang terisi air penuh didalam baknya. Uh dingin sekali pagi ini.   Ingin sekali aku kembali ke kasurku yang empuk,tertidur kembali bersama mimpiku bersama